Pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia masih tergolong rendah dan belum merata. Permasalahan ini disebabkan oleh karakteristik umum institusi pendidikan seperti rendahnya daya beli sarana prasarana teknologi informasi, kurangnya sumber daya manusia yang berkompeten, serta banyak pengguna sistem yang masih awam terhadap hal tersebut. Berdasarkan karakteristik tersebut, ada beberapa kriteria teknologi informasi yang cocok untuk diimplementasikan pada institusi pendidikan, contohnya saja Cloud Computing Indonesia, karena tergolong murah, mudah digunakan, mudah dalam perawatan, serta mudah dalam mendapatkan dukungan teknis.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari penggunaan cloud computing dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah :
- Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya.
- Membuat lebih egality.
- Mudah berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat.
- Membuat operasional dan manajemen lebih mudah.
- Dapat mudah memonitor dan mengatur sistem karena dapat terkoneksi dalam satu cloud.
- Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
- Membantu dalam menekan biaya modal pada saat meningkatkan realibility dan kritikal sistem informasinya yang kita bangun.
Namun selain banyak memberikan keuntungan, ada juga dampak yang bisa ditimbulkan dalam penggunaan cloud computing, diantaranya adalah :
- Data yang telah terupload tidak bisa diperbaiki jika terjadi maintenance.
- Membutuhkan koneksi internet yang lumayan cepat.
- Penanganan yang lebih dalam melindungi sistem dan keamanan data.
Dengan memanfaatkan sistem informasi pekerjaan tentu saja dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien. Namun, biaya perancangan, pengembangan, dan perawatan sistem informasi masih relatif tinggi apalagi bagi institusi pendidikan dengan anggaran yang minim. Sebagai solusi, institusi pendidikan dapat memanfaatkan layanan cloud computing OPENSIS (Open Source Student Information System). OPENSIS merupakan penyedia layanan cloud computing khususnya sistem informasi dengan fitur dan modul yang lengkap mulai dari pengelolaan data siswa, transkip, maupun penjadwalan. Institusi pendidikan tidak perlu lagi mengembangkan sistem informasi secara standalone dan lebih menghemat biaya.
Learning management system merupakan suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (Internet based), aktivitas dan interaksi dilakukan secara online. Dengan LMS proses belajar mengajar menjadi lebih fleksibel tanpa harus bertatap muka di kelas. Materi dan dokumen akademik yang dikemas dalam bentuk digital memudahkan penggunanya untuk mengakses dan belajar kapanpun dan dimanapun. Cyberworks merupakan salah satu penyedia layanan LMS berbasis cloud computing dengan jenis layanan SaaS (Software as a Service). Pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan dengan cara berlangganan via web tanpa harus memikirkan proses development dan pemeliharaan sistem.
Jadi, penerapan cloud computing di indonesia bisa jadi merupakan solusi yang menjawab kebutuhan institusi pendidikan akan teknologi informasi yang efektif dan efisien. Solusi ini dapat menunjang proses belajar mengajar untuk institusi yang memiliki sumber daya terbatas, baik dari segi modal, sumber daya manusia. Beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan teknologi ini di Indonesia diantaranya adalah masalah keamanan dan keterbatasan bandwidth. Oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi yang tepat guna untuk proses adopsi teknologi ini. Lima tahap pada strategi ini meliputi tahap early learning, tahap analisis, tahap evaluasi solusi, tahap adopsi, dan tahap manajemen. Penggunaan strategi ini dengan baik diharapkan dapat menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan cloud computing di Indonesia khususnya sektor pendidikan.
Artikel ini sangat berguna, coba kalian lihat juga, Cara Mendapatkan Modal Usaha Dari Modal Ventura
BalasHapus