Google menjalin kerja sama dengan beberapa produsen mobil dan taksi seperti Ford, Volvo, Lyft dan bahkan Uber untuk bersama-sama mewujudkan peraturan-peraturan baru untuk tujuan membuat mobil otonom atau mobil tanpa awak otomatis yang bisa mengemudi sendiri.
Mereka akan berusahan untuk melakukan pembicaran dengan para perumus undang-undang terkait persoalan tentang hukum lalu lintas yang berkaitan dengan mobil tanpa pengemudi.
Kerja sama itu juga diharapkan dapat meyakinkan masyarakat bagaimana manfaat dari kendaraan tanpa supir ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Perusahaan yang juga berbisnis di dunia cloud server enterprise ini memang sangat optimis dengan pengembangan-pengembangan yang dilakukan untuk dapat mewujudkan pemasaran mobil tanpa supir tersebut pasalnya teknologi ini akan dipercaya dapat meningatkan keselamatan publik dan mobilitas untuk para pengguna khusus seperti orang lanjut usia dan juga orang-orang dengan kebutuhan khusus.
Karena merupakan teknologi yang sangat baru maka pada saat ini masih belum ada hukum yang jelas mengenai undang-undang yang berlaku terhadap mobil otonom.
beberapa daerah seperti negara bagian California sedang mempertimbangkan untuk menerapkan hukum larangan terhadap mobil yang tidak memiliki kemudi, pedal dan supir dengan SIM yang bisa menangani kondisi darurat.
Pada tahun 2015 lalu ada sekitar 33.000 korban jiwa akibat kecelakan dijalan yang 94% disebabkan oleh human error tabrakan mobil menjadi penyebab utama kematian beberapa orang yang berusia produktif yakni 15 hingga 29 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar