Rabu, 13 April 2016
Microsoft Dan Pembajakan
Seberapa banyak dari pengguna sistem operasi windows yang menggunakan windows asli atau menggunakan perangkat lunak asli seperti Office dan Photoshop?
hal ini lah yang menjadi salah satu masalah besar yang harus dihadapi oleh perusahaan cloud hosting enterprise sekelas Microsoft.
Walaupun menjadi sistem operasi nomor 1 yang paling banyak digunakan tidak berarti Microsoft sendiri bebas dari pembajakan, walaupun sudah dianggat tidak relevan lagi Microsoft Indonesia masih terus berusaha melakukan edukasi dan pembelajaran mengenai penggunaan perangkat lunak bajakan.
Ruben I Hattari selaku Director of Corporeate Affairs Microsoft Indonesia mengatakan bahwa sulitnya mengadakan pembahasan mengenai perangkat lunak bajakan karena disebabkan oleh tren teknologi yang sekarang memasuki era komputasi awan atau cloud computing.
Karena pada saat ini penjualan perangkat lunak kebanyakan dilakukan secara online dimana pembeli hanya tinggal mentransfer sejumlah uang dan mengunduhnya di website resmi dengan menggunakan ID yang sudah terdaftar.
Microsoft sendiri masih bisa bernafas lega untuk penjualan software bajakan secara fisik karena pemerintah sendiri mulai merevisi undang-undang mengenai hak cipta baru yang melarang penjualan dan pembelian perangkat lunak bajakan.
Microsoft melakukan diskusi dengan pendekatan bahwa perangkat lunak bajakan itu bisa membunuh kreativitas anak bangsa karena tidak adanya rasa penghargaan yang diberikan oleh konsumen saat menggunakan perangkat lunak yang sudah dibajak.
Selain itu juga hampir 90% perangkat lunak bajakan memiliki malware dan botnet yang bertujuan untuk mencuri data pribadi dari perangkat yang mengunduh dan menggunakan perangkat lunak bajakan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar